Prolog:
Terjerumus dalam kesalahan itu wajar dilakukan manusia. Adalah Allah Maha Adil, Dia tak mungkin menguji hambaNya bila tak sesuai kemampuannya. Tetapi Allah akan menguji manusia di sisi kelemahannya, sampai ia mampu mengatasi ujian tersebut.
Persoalan seorang akhwat yang memiliki rasa kepada ikhwan yang dianggapnya sekufu dan sehati, ternyata belum tentu demikian menurut Allah. Namun, karena Allah sayang pada hambaNya, maka akhwat tersebut mendapatkan yang lebih baik menurut kehendakNya.
***
Adalah akhwat aktivis, sebut saja namanya Sarah. Jelita luar dalam, impian setiap ikhwan. Bahkan tak ada ikhwan yang berani macam-macam dengannya. Setiap hari menata hari dan hati dengan teliti. Karena ia ingin hijrahnya direstui Ilahi. Namun, ia tetap berorganisasi. Sampai suatu saat, hanya sekilas... ya, hanya sekilas ia melihat sosok itu. Tak ada harapan lebih, ketimbang hanya ingin tahu namanya. Iapun beristighfar, mengapa ujian seperti ini datang lagi ketika ia hijrah. Setelah yang dulu meninggalkannya.
Sarah gelisah, bagaimana mungkin ia mampu menghindari ikhwan itu. Mereka berada dalam satu organisasi. Kalau begini aku akan mudah dirasuki, begitu kata Sarah. Sarah merasa ia pasti akan merasa lebih menghujam panah itu ke dadanya jika ia tidak segera meluruskan niat berada di organisasi tersebut.
Sarah sebenarnya dikenal cair dengan teman-teman, termasuk lawan jenis dan sangat supel. Tetapi, ia akan salah tingkah bila harus berdekatan dan berdiskusi dengan ikhwan bernama Anggara.
2B Continued :p
NOTE:
*ini cerita titipan (ada yg request gtuh), dibahasakan pake bahasa saia :D
*jika ada kesamaan cerita, nama dan lokasi kejadian itu di luar sepengetahuan saia, maaf yah n_n
